Network
GOWAPOS - Sebelum kita berbagi tips berpuasa bagi penderita maag dan asam lambung, kita kenali dulu perbedaan keduanya.
Keduanya memang sama-sama gangguan pencernaan yang menyerang lambung. Gejalanya pun mirip-mirip. Padahal, sebenarnya kedua kondisi ini berbeda.
Sakit maag atau secara medis disebut sindrom dispepsia adalah sekumpulan gejala akibat peradangan pada lapisan perlindungan di dalam lambung.
Bisa dipicu oleh beberapa kondisi. Misalnya, oleh luka pada lapisan lambung, infeksi bakteri helicobacter pylori, serta efek samping dari penggunaan obat-obat tertentu.
Selain itu, gejala sakit maag juga lebih mudah muncul saat seseorang mengalami stress dan punya pola makan yang tidak teratur. Sedangkan,
Penyakit asam lambung atau secara medis disebut gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan, yang bisa terjadi karena otot kerongkongan bagian bawah melemah.
Otot ini harusnya berkontraksi dan menutup saluran kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Tapi karena melemah, kerongkongan tetap terbuka dan asam lambung pun bisa naik kembali ke kerongkongan.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada lansia, orang dengan obesitas, perokok, ibu hamil, orang yang sering berbaring atau langsung tidur setelah makan.
Gejala maag dan asam lambung memang tidak jauh berbeda.
