Kegiatan di Bulan Ramadan yang Bikin Kamu Nostalgia ke Masa Kecil

- 27 Maret 2023, 12:01 WIB
Ilustrasi anak-anak yang sedang mandi di sungai/pixabay/ Sasint
Ilustrasi anak-anak yang sedang mandi di sungai/pixabay/ Sasint /

GOWAPOS - Syarat berpuasa di bulan ramadan ialah berakal, baligh, dalam kondisi sehat, mampu melaksanakannya, suci dari haid dan nifas, juga tidak sedang melakukan perjalanan jauh.

Namun, jika meninjau syarat berpuasa, ketika kita masih kecil dan belum baligh, orangtua kita pasti mengajak kita untuk belajar berpuasa. Dimulai berpuasa sampai dzuhur, hingga kemudian bisa tamat berpuasa sampai magrib.

Selain itu, banyak kegiatan seru yang bisa kita lakukan ketika masih kecil. Nah, berikut ini kegiatan di bulan ramadan ketika kita masih kecil yang bikin kamu nostalgia mengingatnya, antara lain yaitu,

1. Membangunkan Sahur

Dahulu dengan modal bekas kaleng biskuit yang dipukul, kita sudah bisa ikut berkeliling kampung untuk membangunkan sahur. Sambil adu teriakan bersama teman-teman, siapa yang paling kencang bersuara membangunkan sahur itu dia yang menang.

Terkadang beberapa anak laki-laki yang iseng sembari membawa mercon korek dan satu batang obat nyamuk, yang biasanya akan ia nyalakan dan lempar setiap berjalan mengelilingi kampung untuk membangunkan sahur.

2. Meriam Bambu

Selain mercon korek, biasanya anak laki-laki di kampung akan merengek meminta kepada ayahnya untuk dibuatkan meriam bambu, supaya nantinya bisa mereka nyalakan ketika ngabuburit. Terkadang kalau yang umurnya sudah agak besar, akan membuat meriam bambunya sendiri lalu mengajak teman-temannya untuk menyalakan meriam bambunya bersama.

Sedangkan anak-anak perempuan biasanya hanya menyaksikan agak jauh dari posisi meriam bambu, tetapi terkadang ada juga anak perempuan yang berani dan ikut menyalakan meriam bambu.

3. Mandi di Sungai

Kegiatan mandi di sungai saat siang hari di bulan puasa, adalah kegiatan yang menyenangkan dan menyegarkan saat masih kecil. Bahkan kita bisa berlama-lama mandi di sungai, sampai kulit tangan dan kaki keriput karena kelamaan.

Tak jarang para orangtua dengan membawa sehelai sapu lidi, mengajak anaknya untuk pulang dan mengancam akan dijepret lidi yang dibawanya jika tidak menurut, karena para anak-anak sudah terlalu lama mandi di sungai.

Kegiatan yang menyenangkan sekali bukan? Mandi di sungai bersama teman-teman. Lalu membuat perlombaan siapa yang bisa menyelam dengan waktu yang lama, itu dia yang menang.

4. Mengisi Buku Ramadan

Saat menginjak sekolah dasar dan memasuki bulan ramadan, biasanya pihak sekolah akan membagikan sebuah buku ramadan.

Buku ramadan sendiri harus diisi oleh murid dengan jujur, mulai dari mengisi kolom mengerjakan salat 5 waktu, mengisi kolom salat tarawih dengan khutbah setelah salat tarawih yang harus dicatat di kolom khusus yang sudah tersedia. Kemudian harus ditanda-tangani oleh imam yang memimpin jalannya salat tarawih.

Ketika para orangtua setelah bersalaman langsung keluar dari mesjid, para anak-anak sekolahan harus duduk menunggu dan berbaris untuk meminta tanda tangan Imam yang memimpin salat tarawih. Jika tidak ada khutbah di salat tarawihnya, maka dengan ide jahil kita akan mengisi kolom khutbah dengan materi agama yang ada di buku lks agama islam atau materi yang ada di depan buku ramadan. Setelah diisi penuh, buku ramadan biasanya diberikan kepada wali kelas setelah libur lebaran.

Dahulu, seperti tak ada beban yang berarti, dengan senang khasnya anak kecil, melakukan hal-hal tersebut dengan riang gembira. Kalau teringat masa-masa itu, rasanya jadi ingin kembali ke masa itu, merasakan kembali mengantri tanda tangan Imam sholat.***

Editor: Burhan SM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x