Isu Negara Berencana Minta Maaf Kepada PKI Muncul Lagi, Sejarawan: Ini Alternatif Jalan Bersama Kedepan

- 27 Januari 2023, 14:41 WIB
Anhar Gonggong/Tangkapan layar
Anhar Gonggong/Tangkapan layar /YouTube.com/Indonesia Lawyers Club/

Baca Juga: Sinopsis TAJWID CINTA 26 Januari 2023: Nadia Persulit Dafri Dapat Kerja, Alina Terkunci, Arman Masuk Peti Mati

Menurut Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat ini sudah terjadi rekonsiliasi alami sehingga publik sudah tidak lagi membincangkan tentang bahaya PKI.

"Rekonsiliasi alami sudah terjadi sangat-sangat baik. Sekarang tidak ada lagi yang membicarakan itu. Sekarang orang bilang ada kadrun, ada cebong, bukan PKI tuh. Kalau di kadrun ada anak PKI, di cebong juga ada anak PKI," tuturnya, dilansir dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, 26 Januari 2023 malam.

Maka ia pun menyarankan agar aturan Keppres Nomor 17 ditarik saja, karena hanya akan membuat gaduh ruang publik untuk memancing kembali luka lama.

"Ketentraman bangsa ini sudah bagus, apalagi menjelang tahun politik seperti sekarang ini. Tiba-tiba muncul hal demikian. Saya tidak menuduh siapapun juga, Tapi saya khawatir bahwa kondisi kelam ini akan terjadi," kata Gatot Nurmantyo.

Jalan damai di masa depan

Kemunculan kembali rasa khawatir terkait implementasi Keppres Nomor 17 Tahun 2022 telah memancing banyak tanggapan bahkan penolakan.

Namun sudut pandang berbeda dijelaskan oleh seorang sejarawan Indonesia, Anhar Gonggong.

Ia melihat terobosan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu untuk membangun alternatif menuju masa depan bersama.

"Saya melihat itu sebagai sebuah langkah, untuk mencoba mencari alternatif. Karena persoalan ini sudah berlangsung sangat lama. G30S sudah 58 tahun. Peristiwa yang lain (pelanggaran berat HAM) juga sudah puluhan tahun. Apakah itu tidak menjadi beban berat sebuah bangsa, terlepas merasakan atau tidak," kata Anhar Gonggong.

Halaman:

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: YouTube Indonesia Lawyers Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x