Wada Yoshiaki, yang memimpin delegasi parlemen Jepang, mengatakan, Jepang menawarkan kerja sama pertahanan seperti menjaga perbatasan laut, kerja sama pendidikan, pertukaran pemuda, dan magang serta pelatihan kerja di Jepang.
Baca Juga: Delapan Anggota Panitia Pemungutan Suara di Makassar Dicopot karena Kehilangan Netralitas
“Saya berharap apa yang kita diskusikan bisa diwujudkan, bukan hanya dibicarakan,” katanya.
Matsumoto Hisashi, yang sebelum menjadi politisi adalah seorang dokter yang berpengalaman praktik 30 tahun, mengajak Indonesia untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Sedangkan Ozaki Masanao, yang sebelumnya 12 tahun menjadi gubernur, mengatakan, Jepang banyak membutuhkan tenaga kerja yang bisa diisi oleh tenaga kerja dari Indonesia.
Menanggapi hal itu, Gobel mengatakan, lembaga pendidikan di Jepang kekurangan siswa, sedangkan Indonesia justru butuh lembaga pendidikan yang lebih banyak dan lebih berkualitas.
“Ini bisa saling mengisi,” katanya.
Ratih Megasari Singkaru, yang berasal dari Komisi X yang membidangi pendidikan, menambahkan Indonesia butuh pendidikan vokasi dan politeknik yang berkualitas dan jumlah yang lebih banyak lagi.