GowaPos.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dituduh bahwa telah disusupi gerakan teroris.
Beberapa hari yang lalu, rumor tentang pembubaran MUI sangat kencang dihembuskan oleh para pegiat media sosial.
Bahkan tagar bubarkan MUI, sempat menjadi trending topik Twitter di Indonesia. Sehingga mendorong beberapa pemuka agama untuk bersuara dan menentang rumor tersebut.
Isu itu bermula setelah penangkapan salah satu pengurus MUI pusat yaitu Ahmad Zain An-Najah. Ia ditangkap oleh tim densus 88 antiteror, karena diduga sebagai pelaku teroris.
Para petinggi MUI menentang keras apabila kesalahan personal dikaitkan dengan lembaga tempatnya bernaung.
Apalagi MUI selama ini juga turut aktif berperan membantu pemerintah, dalam memberantas aksi terorisme di Indonesia.
Menanggapi dugaan MUI telah disusupi teroris, KH. Zaitun Rasmin selaku Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Pusat, menyatakan bahwa kasus penangkapan salah satu pengurus MUI tidak bisa menjadi pembenaran bahwa adanya gerakan terorisme di dalam lembaga keislaman terbesar di Indonesia tersebut.
“Ini adalah suatu bentuk penegakan hukum, kepada person-person. Jadi tidak ada kaitannya dengan MUI. Apakah MUI benar-benar disusupi? Saya kira tidak,” kata KH. Zaitun Rasmin, seperti dilansir GowaPos.com di kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, yang diunggah pada 26 November 2021, malam.