Salah satunya Rocky Gerung. Ia menilai pengumuman deklarasi itu ada kaitannya dengan pengumuman reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Orang kan menunggu besok tuh, reshuffle-nya apa? tentu karena ada banyak bocoran apa yang akan dilakukan oleh pak Jokowi besok, maka tokoh-tokoh semacam, SBY, Surya Paloh, Salim Segaf, itu diam-diam bikin WA Grup sendiri. Itu saya duga begitu. Itu akan orang lihat besok, bahwa akan ada reshuffle, tapi ada deklarasi. Itu memastikan bahwa reshuffle nggak ada gunanya. Jadi saya kira ini kejar-kejaran waktu," kata Rocky Gerung, dilansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Meski demikian, mantan pengajar Filsafat di Universitas Indonesia itu melihat konsep "kejar tayang" cukup digemari oleh para pendukung Anies Baswedan.
Rocky pun mengingatkan pada saat deklarasi awal oleh partai NasDem, yang secara tiba-tiba mengumumkan hal itu saat sedang panasnya berita tentang pemeriksaan KPK terhadap Anies.
"Teori kejar tayang ini bikin publik bingung. Jadi besok Presiden mau ngomong apa? Kalau dia mau ngomongin, ok, NasDem kita tarik dari kabinet, orang akan bilang, oh ibu Mega ngambek kalau nggak ditarik. Tapi saat bersamaan, besok ada pernyataan dari tiga tokoh (PKS, Demokrat, dan NasDem) ini. Ketiganya besok pasti akan bertemu lagi untuk mengomentari isu reshuffle," tuturnya.***